Tuesday, April 10, 2007
Perpanjang SIM
Di Jakarta sudah ada layanan perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) dengan bus keliling. Bagi yang memperpanjang SIM, khususnya warga yang ber-KTP DKI Jakarta, ini merupakan kabar baik karena tidak perlu harus datang ke Daan Mogot, Jakarta Barat, yang selama ini merupakan tempat pemusatan pengurusan SIM di Jakarta, cukup datang ke tempat-tempat di mana bus keliling dari Kepolisian Daerah Metro Jaya mangkal atau datang langsung ke bagian Samsat Polres terdekat. Karena berkepentingan lalu saya mencari informasi tentang ini melalui pencarian di Google.


Dan, aku berhasil mendapatkan informasi seperti yang ada di sini, di sini, dan di sini. Masukan-masukan dari informasi ini lumayan juga. Aku pun jadi tahu apa yang harus dipersiapkan sebelum sampai ke kantor polisi. KTP dan SIM lama pun saya fotokopi secukupnya, dan tentu berdandan rapi seperti yang disarankan.

Setelah mencoba mengirimkan SMS ke 1717 untuk menanyakan lokasi bus SIM keliling pada hari Senin (9/4) itu dan mendapatkan jawaban "masih belum ada jadwalnya", aku pun memutuskan untuk melupakan layanan bus keliling ini. Perhatianku tertuju pada saran seorang teman untuk ke Polres terdekat saja. Setelah nanya sana-sini, akhirnya Polres terdekat adalah Polres Jakarta Selatan, di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan.

Sampai di kantor Polres Jaksel sekitar pukul 08.00, begitu sampai di tempat parkir, tukang parkirnya menawarkan jasanya untuk membantu mengurus keperluanku. Dengan halus, aku pun menolak tawarannya dan aku langsung masuk.

Sampai ke pintu masuk, ada papan penunjuk arah ke kanan "SIM". Aku pun berbelok ke kanan. Tak jauh dari situ ada loket. "Mau memperpanjang SIM di sini ya Bu," tanyaku kepada seorang pegawai di loket pertama melalui lubang yang ada. Pegawai perempuan itu pun menjawabku dengan sopan, "Oh di sebelah Mas." "Oke, terima kasih Bu, jawabku sambil tersernyum tentunya. Aku langsung ke loket sebelah dan "Ada fotokopi KTP dan SIM lama, serta asli SIM lamanya Mas?" kata seorang bapak berkacamata dari dalam loket. "Mas, biayanya Rp 120.000," kata bapak berdasi merah dan berkumis itu. "Oh, iya Pak, sebentar," jawabku sambil mengambil uang dari dompet. "Ini Pak," tiga lembaran lima puluhan ribu pun berpindah tangan. Bapak yang dalam loket itu terlihat melekatkan fotokopi KTP, fotokopi SIM, dan asli SIM lama dengan steples di selembar form. "Ok Mas, silakan foto di loket sebelah," kata bapak itu sambil menyerahkan berkas dan tiga lembar uang sepuluh ribuan.

Aku lalu ke loket sebelah. Bubuhkan tanda tangan di secarik kertas yang disediakan dan lalu duduk menghadap kamera yang disambungkan ke sebuah komputer. "Hadap ke kamera ya Mas. Ya, kiri dikit, ya stop," kata Ibu yang saya tanya ketika baru saja sampai. "Klik," "Sudah Mas. Bubukan cap jempol di sini. Silakan Ambil di loket sebelah ya SIM-nya," kata ibu juru potret itu.

Baru saja mau duduk di tempat tunggu, dari loket pengambilan SIM seseorang memanggil namaku. "Bapak Apolonius Lase...," kata seorang Bapak di loket itu. "Yap, saya Pak," aku pun menerima SIM baruku, SIM C. "Wah cepat sekali ya," gumamku. Pukul 08.15 sudah sampai ke tempat parkir lagi untuk pulang ke rumah.
posted by Apollo Lase @ 10:48 PM  
3 Comments:
  • At 5:17:00 PM, Anonymous Anonymous said…

    selamat

     
  • At 8:00:00 PM, Anonymous Anonymous said…

    makasih udah mampir ke blog saya :)

    wah sekarang udah gampang yah, ngurus sim.. thx for the info

     
  • At 3:32:00 PM, Blogger Apollo Lase said…

    /kidi/ thank q kidi... :)

    /amellie/ sama-sama amel... iya sekarang gampang untuk mengurus SIM.

     
Post a Comment
<< Home
 
Postingan Terakhir
Info Lain
Postingan Bulan Lalu
Pesan dan Kesan
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Sahabat Terbaikku
Free Hit Counter
Free Hit Counter