Saturday, April 07, 2007
Pengecut
Kita semua tentu pernah naik kendaraan umum, baik itu bus, pengangkutan dalam kota (angkot), kereta api maupun lainnya. Imbauan untuk tidak merokok pada kendaraan umum juga sering kita baca, terutama pada bus yang berpenyejuk udara (AC). Namun, sepertinya ada yang salah dalam penafsiran imbaun untuk tidak merokok di kendaraan umum atau di tempat umum ini. Larangan merokok seakan-akan hanya berlaku untuk tempat ber-AC. Selebihnya boleh. Ini bisa kita buktikan bahwa di setiap bus non-AC pasti kita temukan penumpang yang merokok tanpa memedulikan kenyamanan penumpang lain.

Pengalaman saya saat naik bus dari Sindalayang menuju Jakarta beberapa hari lalu mungkin menjadi bukti nyata. Penumpang yang duduk di dekat saya berdiri menyulut rokoknya setelah pasangannya memberi restu bahwa “ini kan bukan bus AC”. Jadi, kalau bukan bus AC, penumpang boleh merokok? Wah, sekolah di mana tuh orang ya?

Asap rokok memang sangat mengganggu orang yang ada di sekitar perokok itu. Kalau saja saya bisa menghindar dan menjauh dari penumpang perokok bertato yang pengecut itu, saya akan lakukan. Tetapi, ini bus gitu loch…! Padat pula.

Berkali-kali saya menunjukkan ekspresi bahwa saya terganggu dengan asap rokoknya. Aku menutup hidung dan sekali-kali batuk, dan memang saya batuk benaran, walau sedikit berakting. Namun, perokok itu tetap saja merokok, walau mengisap rokoknya dengan bungkuk-bungkuk. Dasar pengecut. Atau aku ya yang pengecut, tidak berani menegurnya. Bagaimana coba caranya menegur orang seperti itu?
posted by Apollo Lase @ 12:48 AM  
1 Comments:
  • At 8:07:00 PM, Anonymous Anonymous said…

    sabar mas.....sabar...

     
Post a Comment
<< Home
 
Postingan Terakhir
Info Lain
Postingan Bulan Lalu
Pesan dan Kesan
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Sahabat Terbaikku
Free Hit Counter
Free Hit Counter