Wednesday, September 08, 2010 |
|
Rumah baruku ada di sini ya teman, Klik di
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 3:23 PM |
|
|
Saturday, June 14, 2008 |
Berdoa |
kedua lututmu menahan tubuhmu, telapak kakimu terlihat menyapa, kiri-kanan sejajar. matamu kau pejamkan mencoba khusuk. kulihat kelopak matamu bergerak, terlihat dari kulit pembalut matamu yang bergerak-gerak. bibirmu komat-kamit. aku tau, kau mau berdoa, mau berbicara dengan tuhanmu. kau mencoba mencari ketenangan, memohon kekuatan, karena menurutmu tuhan adalah sejauh doa. kamu mau memohonkan pintamu, keinginanmu, kebutuhanmu. kemarin kau bertanya. sofa empuk yang kau minta dua tahun lalu tak kunjung tiba di ruang tamumu. pemutar dvd mutakhir yang kau idamkan setahun lalu juga masih belum muncul. bahkan garasimu masih kosong melompong, honda cr-v yang kau pinta tiga tahun lalu juga masih belum menderu. senyampang waktu masih ada, kau gigih berdoa. kulihat kau tak pernah lelah, kau tak pernah putus asa. kamu terus berdoa. kemarin kau bertanya mengapa doamu belum juga dijawabnya. tapi kulihat kamu terus berdoa, kamu terus bersaat teduh. berharap waktunya tiba, doamu dikabulkan. hidupmu kulihat tenang, mengalir jernih menyusur relung umur. tulisan "ora et labora" di kusen pintumu menantangmu hingga kulihat kau terus berdoa. pernah kau berujar, tugasmu hanyalah berdoa dan bekerja.
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 4:49 PM |
|
|
Wednesday, May 14, 2008 |
Jalan Rusak |
Kondisi jalan di berbagai wilayah di negeri ini sudah merupakan pemandangan sehari-hari. Tentu masyarakat sebagai pengguna jalan umum sangat mendambakan jalan yang nyaman dan aman serta tidak macet sehingga aktivitas rutin mereka tidak terganggu.
Kerusakan yang terjadi di Jl Mayor Oking Cibinong Bogor, Jawa Barat, adalah salah satu contoh. Dari arah Pasar Cibinong ke arah Citeureup, tidak jauh dari Rumah Sakit Husada, Cibinong, sebuah lubang menganga menghadang pengguna jalan. Para pengendara motor mesti ekstra hati-hati untuk bisa melewati jalan itu dengan aman.
Efek dari kerusakan jalan ini sangat merugikan para pengguna jalan. Kemacetan parah sering sekali terjadi di sepanjang itu dan kondisi itu sudah berlangsung lama. Tidak itu saja, menurut pengakuan warga setempat, kerusakan yang parah di beberapa titik di sepanjang jalan itu sudah banyak memakan korban, terutama pengendara sepeda motor.
Tindakan nyata pihak yang berwenang sangat dibutuhkan untuk segera memperbaiki jalan-jalan rusak guna memberi kenyamanan bagi para pengguna jalan. Kapan jalan rusak ini diperbaiki, Pak?
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 1:05 AM |
|
|
Wednesday, May 07, 2008 |
SIBUK? |
Sudah lama saya tak beredar. Hiatus. Begitu para penikmat blog menyebutnya. Iya, saya digerogoti rasa "malas". Kata malas saya beri tanda kutip karena bisa berarti malas benaran (harfiah) dan juga bisa berarti karena sengaja diri alias tidak punya waktu untuk membuka blog. Sibuk....!!
Rupanya kata sibuk itu tidak melulu menjadi milik para manajer, direktur, atau para pebisnis kelas kakap. Pebisnis kelas nener seperti saya juga bisa menggunakan kata itu. Bedanya, sibuk itu, bagi mereka, berarti profit akan mengalir di kantong mereka atau sebaliknya, mungkin merugi kalau tidak sibuk. "Time is money," katanya. Tidak mengherankan kalau ada yang bela-belain harus lembur, membawa pekerjaan ke rumah, sampai libur pun juga tetap masuk kerja. Ini sepadan dengan pangkat dan gaji yang mereka renggut dong per bulannya. Nah, kalau saya...? Pangkat enggak punya, pebisnis bukan, eh sempat-sempatnya mengaku sibuk. Sebagai karyawan rendahan, bergaji di bawah 100.000 dollar AS per bulan ini agaknya naif ya bila berurusan dengan makhluk yang namanya sibuk. Namun, memang kenyataannya sibuk sih, sampai-sampai blog ini pun dibiarkan telantar.
Saat saya menulis ini, teman yang duduknya bertetangga dengan saya di kantor, berkomentar, "Sibuk mah bisa siapa saja kali." Gak peduli ia pejabat, buruh, atau penjahat. Iya juga sih.
Sekarang kelihatannya orang semua sibuk. Ada yang sibuk bagaimana Pemilu 2009 dia bisa jadi presiden. Termasuk sebuah partai yang terus "membujuk" saya untuk menjadi salah satu pengurus partainya. Aku terperangah juga saat menanyakan jam berapa saja bisa dihubungi, "Saya sih 24 jam untuk partai," begitu jawaban salah satu ketua ranting sebuah partai, yang terus mengajak saya bergabung, di ujung telepon. "Wah, hebat juga ya....," pikirku. Aku, yang buruh 61 (maksudnya, 6 hari kerja, 1 hari libur) ini merasa waktu untuk keluarga saja masih kurang, orang ini malah untuk partai bisa 24 jam. Barangkali apa yang teman saya bilang benar ya, "begitulah sebaiknya kalau mau sukses, harus all-out, harus fokus". Ya, benar juga sih. Cuma, aku iri saja. Dia bisa 24 jam ya. "Makanya jangan jadi buruh terus!" kata teman aku lagi.
Kini ada juga yang sibuk memikirkan harga sembako naik. BI pusing. BI rate dinaikkan, karena mengimbangi harga minyak dunia yang terus menukik naik. Akibatnya, apa-apa sekarang naik. Harga sayur naik, harga telur naik, harga daging ayam naik. "Pusing!!!," bisik istriku. (*bisik-bisik kok pake tanda seru?? :) Istri-istri sibuk membagi uang belanja saat ini yang kurang terus. Suami-suami sibuk menghadapi protes dari istri-istri. Jangan-jangan ini akibat kebanyakan nonton acara sitkom Suami-Suami Takut Istri nih di TransTV. Kata para suami, "kalau begini, kapan aku naik?"
Ada juga yang sibuk mengurusi bagaimana agar buruh bisa lebih dihargai. Pekerja outsourcing dihapuskan. Sistem kontrak juga. Begitu para buruh meneriakkan tuntuntannya. Namun, kelihatannya pemerintah tidak sibuk-sibuk amat ya menanggapi tuntutan para buruh itu. Kasihan ya nasib buruh....
Kalau ini intermezzo saja. Saya perhatikan, ada yang sibuk mengomentari hasil Liga Primer dan Liga Champions. Penggemar Chelsea sibuk mengalkulasi bahwa tim kesayangannya akan meraih juara Liga Inggris tahun ini. Aku hanya mesem-mesem saja. Aku kan penggemar MU gitu loch.... Lah, logika saja pertandingan sisa satu, MU lawan Wigan, pastilah MU juaranya. Sejarahnya itu, MU tak pernah kalah dari Wigan. Daripada kita sibuk-sibuk, sudahlah MU juara Liga Inggris tahun ini. *he-he curang! Tapi, untuk Champions, prediksi saya, kedua tim berpeluang fifti-fifti. MU tapi lebih siap jadi juara karena mereka memiliki mental sebagai yang terbaik di Eropa. The Blues? Tidak pernah kan jadi juara Champions. Ya, musim depan sajalah.
Lupakan bola lupakan semabko. Kita membicarakan jenis kesibukan lain. Ini agak serius. Pemerintah sekarang sedang ditekan bersikap terkait Ahmmadiyah. Itu aliran sesat dan dinilai menyesatkan. Sejauh ini pemerintah kurang tegas. Akibatnya, konflik antarsesama bangsa terus berlanjut. Media sibuk melaporkan berita-berita seperti itu. Sedikit salah, bisa jadi bumerang. Ini memang soal sensitif. Saya hanya berharap, tindakan anarki tak perlulah, biar pemerintah saja yang sibuk. Toh, saudara-saudara kita itu juga ciptaan Tuhan, sama dengan kita. Jadi, biarlah Pencipta yang mengadili mereka. Aku dukung kalau ada yang sibuk mengingatkan mereka, tapi dengan kasih dan acungan jari berbentuk V, pis men....!
Kesibukan lain? Apa lagi ya... Oh iya, ada juga orang yang masih saja meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Lagi tidak sibuk ya? He-he-he
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 8:38 PM |
|
|
Monday, December 10, 2007 |
SP Sanggahan |
Akhirnya, masalah surat pembaca pada postingan saya sebelum ini yang membawa-mbawa nama abang saya, Agustinus Lase, selesai setelah Kompas pada hari Sabtu (8/12) memuat surat pembaca berisi sanggahan dari PT Bajaj Auto Indonesia dan abang saya.
Dengan dimuatnya surat pembaca sanggahan tersebut maka khalayak, pembaca Kompas mendapat informasi yang benar. Ada orang yang tidak bertanggung jawab, entah siapa, yang menggunakan KTP orang lain untuk kepentingan sendiri untuk menjelek-jelekkan suatu institusi.
Ternyata masih ada juga orang yang tega berbuat seekstrem itu. Saya tidak tahu bagaimana kata nuraninya setelah menyalahgunakan KTP orang lain untuk kepuasan diri sendiri.
Terima kasih kepada Kompas yang sudah dengan segera memuat surat pembaca sanggahan ini sehingga duduk permasalahannya kini sudah jelas.
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 6:33 PM |
|
|
Thursday, December 06, 2007 |
KTP Dipakai Orang Lain |
Pada Kamis, 29 November 2007 lalu, di rubrik "Redaksi Yth" Kompas ada surat pembaca berjudul "Suku Cadang Motor Bajaj" yang mengatasnamakan abang saya, Agustinus Lase, yang berdomisili di Citeureup. Isi surat itu adalah mempertanyakan ketidakserdiaan suku cadang motor bajaj. Namun, yang anehnya, abang saya itu tidak pernah merasa mengirimkan surat tersebut ke Kompas. Apalagi, dia punya motor Bajaj juga tidak pernah. Dan, setelah dikonfirmasi ke Kompas, surat tersebut memang dilengkapi dengan fotokopi kartu tanda penduduk abang saya. Namun, pertanyaannya, apakah tanda tangan yang ada pada KTP sama dengan tanda tangan yang ada pada surat pembaca yang diterima Kompas?.
Sudah dua kali pihak motor Bajaj datang mengonfirmasi surat pembaca itu dengan menyambangi rumah abang saya, termasuk menelepon saya. Dan, kebetulan abang saya tidak ada di tempat dan hanya bertemu dengan kakak ipar saya. Ini tentunya secara psikologi sangat mengganggu kenyamanan, apalagi akan membuang-buang waktu keluarga abang saya untuk ditanyai ini-itu oleh pihak motor Bajaj, yang mereka sama sekali tidak tahu-menahu. Pihak Bajaj juga tentunya berkepentingan karena surat pembaca itu harus mereka respons karena menyangkut kredibilitas.
Abang saya curiga bahwa fotokopi KTP-nya itu disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut abang saya, memang akhir-akhir ini ada beberapa fotokopi KTP-nya diberikan kepada pihak lain di antaranya dilampirkan pada berkas lamaran pada beberapa perusahaan. Maklum, abang saya memang sedang mencari pekerjaan di berbagai perusahaan garmen dan tekstil karena dia memiliki pengalaman cukup baik di bidang itu.
Dalam soal ini, yang menjadi korban adalah abang saya dan Bajaj tentunya. Abang saya harus membuang-buang waktu untuk menerima konfirmasi dari Bajaj. Waktu yang seharusnya untuk hal-hal yang lebih perlu terpaksa terbuang percuma. Pihak Bajaj juga setelah tahu bahwa abang saya tidak merasa mengirimkan surat itu merasa kecolongan dan kalau tidak segera dikonfirmasi kepada khalayak, maka nama baik produknya akan terganggu.
Abang saya telah mengirimkan surat sanggahan kepada harian Kompas dan mudah-mudahan bisa menjelaskan ihwal yang terjadi sebenarnya.
Satu-satunya cara adalah harian Kompas segera memuat konfirmasi dari abang saya dan juga konfirmasi dari pihak motor Bajaj sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Barangkali kejadian seperti ini sudah sering terjadi, namun paling tidak kita harus hati-hati bila menyerahkan identitas diri kita kepada pihak lain. Dan, tentu juga Kompas semestinya memiliki cara untuk memuat surat pembaca yang benar-benar berasal dari orang yang bertanggung jawab, misalnya dengan mencocokkan tanda tangan yang ada di surat yang dikirim pembaca dengan tanda tangan yang ada di KTP si pengirim surat pembaca itu.
Tidak lupa juga saya sampaikan kepada orang yang telah secara sengaja menggunakan KTP abang saya untuk kepentingannya dan membuat repot orang lain agar segera membuat konfirmasi melalui surat pembaca Kompas, dan secara jantan mengakui keteledoran yang telah dilakukan, atau kalau Anda seorang Bapak atau Ibu, tolong sampaikan kepada putra-putri Anda agar tidak mencontoh perilaku seperti Anda itu.
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 6:22 PM |
|
|
Friday, November 30, 2007 |
Logo Kota Surabaya Berubah! |
Berita baru. Logo Kota Surabaya, Jawa Timur, berubah dari buaya dan hiu yang sedang bertarung, sekarang tinggal buaya yang sedang sakit. Si hiu ke mana? Hiu telah mati. Ia bukan kalah dari buaya, melainkan tak kuasa terhadap polusi.
Peristiwa itu digambarkan di sebuah baliho di Jalan Jemursari, Surabaya, di pertigaan dekat Pizza HUT. Iklan layanan masyarakat itu melukiskan buaya dan hiu lambang Kota Pahlawan kini sedang semaput akibat tingginya tingkat pencemaran di kota itu. Ini tentu satu bentuk imbauan bagi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Apalagi, dalam waktu dekat di Bali akan dilaksanakan konferensi pemanasan global.
Buaya yang digambarkan menutup hidungnya dengan salah satu kaki depannya. Dan, sudah kelihatan sangat menderita. Nasib lebih buruk dialami si hiu. Ia sudah tidak bisa bertahan dengan pencemaran yang terjadi. Ia pun terjatuh dan ia semaput. Orang Surabaya tentu tidak mau kalau logo kotanya tinggal buaya saja. Iya kan?
Read more!
|
posted by Apollo Lase @ 6:23 PM |
|
|
|
|
Postingan Terakhir |
|
Info Lain |
|
Postingan Bulan Lalu |
|
Pesan dan Kesan |
|
Sahabat Terbaikku |
|
Free Hit Counter |
|