Thursday, March 30, 2006 |
Menulis Itu Susah? |
Saya kurang tahu apakah ini hanya saya alami sendiri atau juga para blogger lain juga merasakannya. Saya sangat susah menuangkan ide yang ada di otak menjadi sebuah tulisan. Ketika sebuah ide muncul dan sempat dicoret-coret di kertas atau di organizer, sesudah mulai menghadap komputer, ide yang tadi ada susahnya setengah mati untuk mewujudkannya menjadi rangkaian kata dan kalimat yang bermakna. Dan, ide itu pun raib.
Di sebuah acara Breakfast Club di sebuah tivi swasta, Kamis (30/3), yang menghadirkan bintang tamu Djenar Mahesa Ayu dan Andrias Harefa, sedikit membuka hati dan menjawab keraguanku soal bagaimana memulai menulis. Acara yang dihadiri oleh kedua penulis top ini menceritakan bagaimana mereka menulis, apa langkah-langkah yang harus ditempuh agar ide yang ada di otak itu bisa dituangkan dalam tulisan.
Djenar Mahesa Ayu mengatakan bahwa kalau menulis itu memerlukan niat, keberanian, dan selanjutnya kerja keras. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu ada perasaan karya kita itu tidak laku atau tidak dibaca orang. Ditanya mengenai urutan-urutan menulisnya, Djenar mengatakan, "Orang tentu mempunyai metode yang berbeda-beda. Saya itu memang orangnya impulsif, waktu menulisnya juga begitu. Jadi, ya ada kesempatan menulis dan banyak endapan-endapan yang harus dikeluarkan, maka saya menulis saja. Saya pun tidak pernah pakai konsep dulu, bahkan sketsa kasar pun tidak. "
Andrias Harefa juga demikian. Ia mengatakan bahwa setidaknya seorang penulis itu harus punya tujuan apa yang akan ditulisnya dan apa yang akan didapatkannya. "Kalau ada ide yang tulis saja dulu. Jangan hiraukan dulu pendapat orang, jangan hiraukan dulu tata bahasanya."
Andrias bahkan juga mengungkapkan pengalamannya bagaimana dia mengamankan ide dulu. Ia mengutip orang yang mempunyai cara apa yang disebutnya "jaring pengaman ide". Pada saat mendapatkan ide, supaya tidak lupa, maka segeralah catat pada kertas atau buku catatan. "Kadang-kadang saya lagi nyetir, ada ide, saya menepi sebentar dan ide itu saya tulis supaya tidak hilang, kata Andrias.
Memang, dari pembicaraan bincang-bincang tersebut rasanya menulis itu gampang. Tapi, jujur praktiknya memang sangat susah. Ya sesusah merangkai kalimat demi kalimat yang sedang Anda baca ini. Maka, jangan marah kalau saya kadang-kadang iri kepada kalian semua yang bisa menulis bagus-bagus itu. Saya salut kepada orang-orang yang dengan mudah bisa menuangkan ilhamnya menjadi sebuah tulisan bernas.
Satu hal yang saya alami. Kalau saya di bawah tekanan, maka saya bisa menulis. Pernah suatu waktu sebuah tabloid Kristiani meminta saya bikin tulisan dan harus selesai dalam 4 hari karena deadline. Maka dengan tekanan deadline itu saya harus segera bisa menulis. Kedengarannya memang aneh ya, tapi jujur itu yang saya alami.
Kalau Anda berbagi tips, mungkin semakin banyak orang yang terbantu untuk mencoba dan memulai menulis. Mau berbagi?
|
posted by Apollo Lase @ 8:15 PM |
|
6 Comments: |
-
Hahaha ... nonton juga Bro :)
-
Bang, guru bahasa indonesiaku di sma ngajarin cara bikin outline karangan. Setelah aku mencobanya, gampang deh bikin tulisan. Sekarang metode outline udah nancep di kepala, jadi nggak pelu lagi ambil kertas untuk oret-oret. Moga berguna.
-
Mas, menurutku, lebih gampang menceritakan sesuatu yg masih ada hubungannya dgnku drpd mengkhayal....jujur pula sy akui agak susah merangkainya jadi cerita..hasilnya...jgn ditanya...seperti yg di lihat di blogku...*ancur MINA*
-
"Menulis Itu Gampang"... judul buku Arswendo :)
-
Eleuuuuuh. Ini kok bahasannya rumit amat! **sambil mijit2 jidat** Hmmmm, menulis?? Hehehe. No komen deh. Tulis ajah apa yg ada di pikiran elo. Gak usah dipedulikan orang nantinya mo suka ato tidak. Yg penting nulis. Ituw ajah! :p
-
dirimu kayaknya pintar nulis nih. kalo aku, kalo lagi males, nulispun gak bisa. jd amburadul
|
|
<< Home |
|
|
|
Hahaha ... nonton juga Bro :)