Thursday, August 02, 2007
Sekolah Minta Duit Keterlaluan!
Awal-awal tahun ajaran baru, seperti sekarang ini, kening para orangtua, yang anaknya baru masuk sekolah atau naik kelas, berkerut karena memikirkan biaya sekolah anaknya. Wajar saja karena biaya masuk yang nilainya berjuta-juta, belum lagi biaya buku paket yang nilainya beratus-ratus ribu, memaksa para orangtua mengatur keuangan mereka dengan ekstra ketat. Sebaliknya, kening pihak pengelola sekolah bisa lebih mengilat pada saat yang bersamaan. Pasalnya, saat itulah sekolah menambahkan pundi-pundinya tentu dengan berbagai cara. Ya, itu tadi menjual buku ini itu dengan segala cara. Cuma, kalau keterlaluan, ya, orangtua juga akan protes.


Seperti yang saya dan beberapa orangtua murid SD kelas I alami di sebuah SD Katolik di daerah Cisalak, Depok. Harga buku paket untuk semester I dan II-2007 seluruhnya sebesar Rp 421.000. Salah satu buku dari antara buku yang harus dibeli itu ada Lembaran Kerja Siswa Bahasa Inggris seharga Rp 130.000. Melihat harganya, "eits, bukunya kayak apa, ya? Kok mahal banget. Ini baru SD lho," begitu yang ada di pikiran saya saat itu. Pada saat pengambilan buku-buku itu, buku dimaksud ternyata tidak tersedia dan dijanjikan akan diserahkan kemudian.

Kemarin, Kamis (2 Agustus 2007), pihak sekolah menyerahkan buku "mahal" itu kepada masing-masing anak. Begitu melihat, saya terperangah. Ternyata, buku lembaran kerja bahasa Inggris itu hanyalah fotokopian dari beberapa buku. Ini kelihatan dari tidak beraturannya halaman. Selain itu, kelihatannya buku itu difotokopi dari bekas fotokopi. Beberapa halaman ada tulisan yang sengaja diperjelas dengan pulpen. Ini membuat saya jadi langsung komplen ke sekolah. Kalau dihitung-hitung ongkos fotokopi buku yang kurang dari 100 halaman tersebut tidak lebih dari Rp 10.000, termasuk jilid sampulnya. Atau semahal-mahalnya taruhlah biayanya Rp 20.000.
Saya pun langsung menelepon ke sekolahan dan protes keras terhadap perlakuan sekolah yang keterlaluan tersebut.

Pihak sekolah yang pun membela diri. Dikatakan, anak-anak didik akan menerima buku lembaran kerja bahasa Inggris dua buku, untuk semester I dan II. Selain itu, juga nanti ada lembaran kerja lain dalam bentuk fotokopi akan diserahkan kepada anak. Menurut pegawai tata usaha yang menjawab telepon saya, harga itu memang benar sebesar itu dari yang menerbitkannya, kata dia, sebuah "lembaga yang dari Singapura".
Tidak mau berdebat lama-lama, saya hanya menyampaikan bahwa saya, dan mungkin juga orangtua murid lain, tidak terima dengan harga buku fotokopi yang tidak masuk akal itu. Awalnya saya minta berbicara dengan pemilik sekolah itu, tetapi orangnya tidak di tempat.

Saya mendengar kabar, karena hampir semua orangtua murid komplen, maka pemilik sekolah itu berjanji akan meninjau kembali harga buku itu.

Persoalan seperti ini barangkali sangat sepele. Ada kesan sekolah mengada-ada. Manajemen sekolah mengajak orangtua murid rapat. Pada rapat itu, memang pernah disinggung akan ada buku paket bahasa Inggris yang dikeluarkan oleh orang dari Singapura yang sengaja diajak kerja sama. Cuma, saat itu bendanya sama sekali tidak ditunjukkan. Manajemen sekolah lebih menekankan bahwa pelajaran bahasa Inggris tahun ajaran ini beda dan akan semakin bagus kualitasnya. Promosi manajemen ini menjadi tanda tanya setelah melihat buku yang digembar-gemborkan itu jauh dengan kenyataannya.

Sebagai orangtua murid saya sangat tidak terima karena jelas-jelas perlakuan sekolah itu sangat tidak masuk akal dan memberatkan orangtua murid. Pada dasarnya saya pun tidak keberatan membayar harga buku-buku paket untuk anak saya itu, buktinya, saya sudah bayar lunas, asal benar-benar harga yang dikenai masuk akal dan tidak terkesan dijadikan sebagai alat untuk merenggut keuntungan. Boleh, tapi, ya, kira-kira dong!


Read more!
posted by Apollo Lase @ 4:25 PM   6 comments
Postingan Terakhir
Info Lain
Postingan Bulan Lalu
Pesan dan Kesan
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Sahabat Terbaikku
Free Hit Counter
Free Hit Counter